ADAKAH AL-QURAN YANG ADA KINI SAMA DENGAN YANG ASAL (LEBIH 1400 TAHUN DAHULU) ?

Pemeliharaan Al-Quran

Al-Quran adalah satu-satu teks suci agama yang telah wujud untuk jangka masa yang panjang, namun tetap asli seperti hari ia diturunkan. Tidak ada ayat penambahan, dikeluarkan atau diubah daripadanya sejak lebih dari 1400 tahun yang lalu.

Bukan sahaja Al-Quran dipelihara dalam bentuk tulisan tetapi juga di dalam hati para lelaki, kanak-kanak dan wanita. Kini, berjuta-juta orang telah menghafalnya.

“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Quran dan pasti Kami yang memeliharanya.”

Surah Al-Hijr, Ayat 9

Bagaimana kita boleh yakin bahawa Al-Quran yang ada hari ini adalah Al-Quran yang sama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad ﷺ kepada para sahabatnya 1400 tahun dahulu? Ini adalah persoalan utama kepada kebenaran agama Islam, dan untuk menjawabnya, kita perlu mengetahui bagaimana Al-Quran diturunkan kepada Nabi ﷺ, dipelihara oleh para sahabatnya, dan diedarkan ke seluruh dunia Islam. Ini adalah sirah, sejarah, dan komitmen seluruh tamadun untuk memelihara firman Tuhan.

1. Proses Pemeliharaan Al-Qur’an pada Masa Nabi Muhammad SAW

Pemeliharaan Al-Qur’an pada masa Rasulullah dikelompokkan menjadi 2 kategori:

  • Pemeliharaan Al-Qur’an dalam dada

Hal ini sering di sebut pengumpulan Al-Qur’an dalam erti hifzuhu atau menghafalnya dalam hati. Keadaan bangsa arab yang hidup pada masa turunnya Al-Qur’an adalah mereka yang tidak mengenal baca tulis kerana itu satu-satunya andalan mereka adalah hafalan.

  • Pemeliharaan Al-Qur’an dengan tulisan

Walaupun Rasulullah dan para sahabat menghafal Al-Qur’an dengan keseluruhan,  beliau tidak hanya mengandalkan hafalan tetapi juga tulisan. Setiap turunnya ayat-ayat Al-Qur’an maka Rasulullah memanggil sahabat yang pandai menulis untuk menuliskannya.

2. Pemeliharaan Al-Qur’an pada masa Sahabat

  • Pemeliharaan Al-Qur’an pada masa Abu Bakar

Berawal dari peperangan yamamah yang menggunakan 70 orang sahabat yang hafidz Qur’an dicermati secara kritis oleh Umar bin Khattab sehingga muncul ide dari beliau dengan mengusulkan  kepada Abu Bakar agar segera mengumpulkan tulisan-tulisan Al-Qur’an yang pernah di tulis pada masa Rasulullah.Semula Abu Bakar keberatan karna itu belum pernah dilakukan pada masa Rasulullah,tetapi Umar berhasil meyakinkan Abu Bakar sehingga dibentuklah tim yang mengumpulkan Al-Qur’an dipimpin oleh Zaid bin Tsabit.Abu Bakar memilih Zaid mengingat kedudukannya dalam qiraat, penulisan, pemahaman, dan kecerdasannya serta dia juga hadir pada saat Rasulullah membacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an.Pada saat itu penulisan yang dilakukan sangat diteliti dan atas petunjuk Abu Bakar dan Umar di setiap ayat yang ditulis harus menghadirkan 2 saksi yang adil.Sumber utama penulisan tersebut adalah ayat-ayat yang di hafal oleh para sahabat dan yang ditulis atau dicatat di hadapan Nabi.Hasil kerja yang berupa mushaf Al-Qur’an disimpan oleh Abu Bakar sampai akhir hayat nya.Setelah itu berpindah pada Umar bin Khattab lalu sepeninggal Umar mushaf diambil oleh Hafsah bin Umar.Dari penjelasan diatas telah terperinci bahwa pencetus ide adalah Umar dan Zaid adalah aktor utama dalam penulisan Al-qur’an.

  • Pemeliharaan Al-Qur’an pada masa Utsman bin Affan

Ketika terjadi perang Armenia dan Azarbaijan diantara orang yang ikut menyerbu 2 kota adalah Khuzaifah bin Al-Yaman.Ia menemukan cara yang berbeda-beda dalam membaca Al-Qur’an bahkan sebagian ada yang bercampur qiraat yang salah.Melihat keadaan yang memprihatinkan ini Khuzaifah segera melaporkan kepada khalifah Utsman bin Affan tentang sesuatu yang dilihatnya.Utsman segera mengundang para sahabat untuk musyawarah.Akhirnya sepakat agar mushaf Abu Bakar disalin kembali menjadi beberapa rujukan apabila terjadi perselisihan tentang cara membaca Al-Qur’an.Kemudian Utsman menunjuk beberapa sahabat yakni Zaid bin Tsabit,Abdullah bin zubair,Said bin Ash dan Abdul Rahman bin Haris bin Hisyam.Hasilnya adalah terwujud 4 mushaf standar.Tiga diantaranya dikirim ke Syam, Kufah, dan Basrah.Agar persoalan silang pendapat mengenai bacaan dapat diselesaikan maka Utsman memerintahkan semua mushaf yang berbeda di bakar.Dengan usahanya itu Utsman telah berhasil menghindarkan timbulnya fitnah dan mengikis sumber perselisihan serta menjaga Al-Qur’an dari prubahan dan penyimpangan pada sepanjang zaman.Mushaf inilah yang menjadi rujukan sampai pada zaman sekarang.

3. Pemeliharaan Al-Qur’an pada zaman sekarang

Meskipun Al-Qur’an telah dibukukan pada masa Utsman bin Affan dan umat Islam meyakini bahwa di dalamnya tidak ada perubahan dari apa yang Rasulullah terima.Namun orang orientalis masih saja ada yang meragukan keontetikan Al-Qur’an.Diantara mereka ada yang mencoba melakukan perubahan terhadap isi Al-Qur’an serta merubah dengan huruf yang mirip sehingga berubah arti dan maknanya.Dengan mengetahui secara mendalam tentang pengumpulan Al-Qur’an serta memeliharanya dengan menghafal dan memahami maknanya,maka kita akn menjadikannya pedoman yang diyakini kebenarannya.

Credit to : GABUNGAN DAKWAH MALAYSIA